Selasa, 28 Februari 2012

Tata Cara Mencari Ilmu


Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab ta’limul muta’allim, bahwa seseorang tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara.
1.      Cerdas
Kemampuan berfikir manusia memang berbeda-beda. Akan tetapi itu belum cukup untuk dinamakan cerdas. Pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan yang bodoh. Mereka tidak tahu apa itu pesawat terbang, batu, rumah, ataupun sebagainya. Akan tetapi seseorang bisa mendapatkan ilmu disebabkan oleh kecerdasan berfikirnya. Masudnya, seseorang tau bagaimana cara menggunakan otaknya dalam berfir yang tepat. Misalnya, ada seseorang yang ingin menuju kota “C” dengan waktu yang lebih cepat.  Sementara jalan yang ada cuma jalan “A” dan “B”. Jalan “A” mempunyai karakteristik lebih dekat dan bebas macet. Sedangkan jalan “B” sangat jauh karena berliku-liku dan dapat dipastikan selalu macet. Jika orang tersebut berfikiran cerdas, maka dia akan memilih jalan “A”. karena dinilai lebih tepat dan efisien. Contoh lain misalnya seseorang harus mengetahui bahwa waktu belajar memang benar-benar harus digunakan untuk belajar. Bukan waktu belajar digunakan untuk tidur. Jika waktu belajar digunakan untuk tidur itu menunjukkan kalau orang tersebut tidak berfikiran cerdas. Cerdas disini tidak berarti memiliki IQ yang tinggi, melainkan ketepatan dalam menggunakan otaknya untuk berfikir.
2.      Giat
Dalam mencari ilmu giat merupakan salah satu hal pokok yang harus dipenuhi. Nabi bersabda,” Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti dia akan memperoleh apa yang diinginkannya. “ Jadi mustahil jika seseorang bermalas-malas dapat memperoleh ilmu yang diinginkan jika tanpa adanya sifat giat. Sebagai contoh, seseorang belajar untuk naik sepeda dipastikan tidak langsung serta merta bisa untuk menaikinya. Melainkan melalui proses berkali-kali jatuh bangun. Jika orang tersebut tidak memiliki sifat giat, maka dapat dipastikan dia tidak akan bisa untuk mengendarai sepedanya selamanya. Akan tetapi jika orang tersebut giat dan selalu mencoba maka dia akan mendapatkan apa yang diingankannya, yaitu dapat menaiki sepedanya dengan baik dan benar.
3.      Sabar
Dalam mencari ilmu rintangan akan selalu dating bertubi-tubi. Baik kegagalan, rasa malas, dan lain sebagainya. Untuk menghadapi kegagalan misalnya, maka orang dituntut untuk bersabar. Karena sabar merupakan kunci menuju kesuksesan. Thomas alfa edison, seorang penemu lampu pijar dikabarkan bahwa untuk mendapatkan penemuannya, maka ia mengalami kegagalan sebayan 999 kali. Akan tetapi ia selalu sabar dalam menyikapi kegagalannya dan selalu mencoba hingga pada akhirnya ia menemukan apa yang ia impikan yakni, lampu pijar yang sampai saat ini digunakan hamper di seluruh penjuru dunia.
4.      Mempunyai bekal yang cukup
Seorang pepatah mengatakan.” Money is not everything, but everything needs money.” Ungkapan tersebut memiliki arti dimana uang ialah bukan segala-galanya, akan tetapi segalanya butuh uang. Oleh karena itu tidak salah jika syarat seseorang untuk mendapatkan ilmu ialah sebuah bekal. Sedikit banyaknya bekal tetap dibutuhkan. Baik itu untu sekedar makan, minum, membeli pakaian dan lain sebagainya. Apalagi pada saat ini. Banyak orang mengatakan, “Hari gini tak ada barang gratis di dunia ini.” Jadi jelas, bekal merupakan salah satu syarat penting untuk menjadikan seseorang memperoleh ilmu.
5.      Petunjuk Guru
Tak kalah petingnya dari sebuah bekal, adanya petunuk guru juga merupakan unsur pokok dalam mendapatkan ilmu. Salah seorang ulama’ mengatakan,”Barang siapa belajar akan suatu ilmu tanpa disertai guru, maka setan yang akan menjadi gurunya.”Ketika seseorang belajar tanpa guru dan menemui kesulitan, maka dia akan sembrono dalam menyimpulkan suatu masalah dan akhirnya menimbulkan kesesatan baik di dunia maupun di akhirat. Hal penting yang perlu diketahui bahwa ilmu bersifat turun temurun. Artinya, semua ilmu bisa dipertanggung jawabkan akan kebenarannya melalui adanya seorang guru.
6.      Dalam Waktu yang lama
A.g. Hoge, salah seorang direktur klub bahasa Inggris di San Fransisco, USA mengatakan,” Jika suatu kosakata baru diulang sebanyak 30 kali, maka dapat dipastikan akan menancap kuat dalam ingatan kita.” Dari sini jelas, dalam mengulang suatu hal baru atau ilmu membutuhkan jangka waktu yang lama. Sering juga dalam kehidupan disekitar, seseorang memperoleh ilmu dengan cepat ia pun segera lupa, dan hal itu berbeda dengan seseorang yang memperoleh ilmunya dalam jangka waktu yang lama yang justru akan menancap lebih lama dan sulit akan dilupakan. Jadi jika seseorang menginginkan ilmu yang benar-benar mantab, maka kuncinya ialah harus didapat dalam jangka waktu yang lama.

0 komentar:

Posting Komentar