Selasa, 13 Maret 2012

Ayo Tidur Anakku



Ngeeeeng………, ngeeeeng………., dor…, dor…, dor…..”
Disiang hari yang cerah itu, Rijal sedang asik bermain robot-robotannya di kamar. Ibunya menyuruhnya untuk tidur, akan tetapi dia tidak menggubrisnya sedikitpun.
“Rijal…….”
“Tidur nak !” Suruh ibu dengan lembut.
Rijalpun berpura-pura tidak mendengar perintah ibu. Ibu pun memanggilnya lagi dengan nada yang agak keras, ”Rijal anakku……”
Ayo tidur dulu nak biar nanti kalo ngaji tidak ngantuk.”
Kali ini Rijal pun hanya menyauti panggilan ibu akan tetapi tidak melakukan perintahnya.
“Iya bu………”
Ibu tidur saja duluan nanti Rijal menyusul.”
Mendengar jawaban tersebut ibu langsung tidur.
Sementara itu, Rijal masih asik memainkan robot-robotannya.
“Heyaaaaa…………….tembakan halilintar……maju !”, duarrrrrgrhghghgh…………………”
          “Alahu akbar allahu akbar!” Adzan asharpun berkumandang. Rijal pun masih tetap di kamar sibuk bermain dengan robot-robotannya.
“Mummpung ibu masih tidur, maen terus ahhh……”
“Berubah optimus prime hiyaaaa……………..”
          Tak lama kemudian ibu terbangun dari tidurnya. “Astaghfirulah ankku, katanya tadi mau nyusul ibu tidur. Tapi sekarang kok masih enak-enakan maenan?”, gumam ibu sambil memandangi Rijal. Ayo sana mandi dulu !” Ibu memerintah Rijal dengan suara lembutnya. “Iy..Iyyaaa bu” Jawab Rijal malu.
“Kalo tidak tidur, gimana nanti kalo ngaji ngantuk?” Tanya ibu dengan memberikan handuk kepadanya. “Pokoknya beres bu. Dijamin Tidak bakalan ngantuk deh. Rijal sekarang sudah kuat seperti robot. Rijal janji bu.” Sahut Rijal dengan mengedipkan mata ke arah ibunya.
“La ilaha illallah……”
“Rijal ayo ambil peci dan kita salat dulu ke masjid.”
“Baik bu.”
          Setelah salat magrib, seperti biasanya Rijal selalu mengaji dengan ibunya di rumah. A ba ta, ba ta tsa. Tak lama kemudian,
 “uaaghhhh…………….”
“Uuuuaaaaghhhhh ymymym….”
Berkali-kali Rijal menguap.
Aku ngantuk sekali sore ini” Gerutu Rijal dalam hatinya.
“Ayo ikuti ibu Rijal. Sya ja tsa.”
“Sya ja tsa.”
“A kha dza.”
“A khhh……….kh………….”
“Ya Allah Rijal, kamu tertidur ya ?
Katanya tadi janji tidak bakalan ngantuk ?
Tapi sekarang kok malah kamu ingkar janji ?” Ucap ibu sambil membangunkan Rijal yang tertidur.
“Maaf bu, Rijal ngantuk sekali nih.”
“Ayo segera ambil air wudlu dan kembali ke sini lagi!”
“Baik bu” Jawab Rijal malas.
          Setelah Rijal berwudlu, kajian pun dihentikan oleh ibu. “Sudah sampai di sini dulu saja ngajinya.”
“Iy…… iyya bu….
“Rijal minta maaf dan terimakasih ya.”
“Jangan pergi dulu!” Ibu mau bicara.
“Apa bu?”
“Lain kali Rijal harus tidur siang supaya kalo ngaji tidak ngantuk seperti ini.”
“Dan perlu diingat !”
Kamu tadi sudah berjanji, akan tetapi kamu ingkari. Ingat berjanji tidak ditepai merupakan tanda orang munafik. Dan tempat orang-orang munafik adalah di neraka yang paling dasar. “Kamu mau nak?” Tanya ibu kepada Rijal dengan penuh kasih sayang.
“Ti…Tidak ibu. Rijal takut sekali”
“Baguslah kalo begitu.”
“Sekarang Rijal boleh pergi bu ?”
“Ya silakan nak, tapi jangan lupa untuk salat Isya’ dulu. Karena salat adalah tiang agama. Barang siapa meninggalkan salat berrarti ia telah merobohkan agama.”
“Baik ibu.”
“Rijal akan selalu mengingat dan melaksanakan nasihat ibu.”

0 komentar:

Posting Komentar